Pernah merasakan bagaimana susahnya buah hati anda rewel tidak mau makan ataupun minum susu. .....ogh God it's happen on us. Ghani (2 yrs) tidak biasaya rewel makan atau minum, bahkan pada saat sakit sekalipun. Minggu ini dia sembuh dari flu, namun nafsu makannya belum membaik, bahkan boleh dibilang malas makan/minum susu.
Apa yang kami lakukan supaya ghani makan/minum susu:
1. Memarahi. Sepintas ini jalan terbaik dengan memberikan perhatian yang keras kepada anak, misalnya dengan memukul dengan pelan kakinya atau sekedar mencubit. Walaupun tidak sakit secara fisik, namun anak merasa sedang ditekan untuk melakukan sesuatu.....GAGAL.
2. Tidak memberikan hadiah. Kami sering kali merangsang sikap bersaing dengan memberikan applause ketika Ghani berhasil melakukan sesuatu misalnya dengan tepuk tangan, berkata hebat bahkan memberikan sesuatu yang membuat anak senang. Cara ini berhasil untuk merangsang kreatifitas. Ketika kami coba dengan mengancam Ghani tidak akan diajak jalan2 ke Mall, dengan sederhana dijawab "Ghani di rumah saja". Biasanya ketika sabtu minggu, Ghani sudah merengek minta jalan2 ke Mall......GAGAL.
3. Menjalankan ancaman. Malam itu kami akhirnya jalan2 hanya membeli martabak tanpa Ghani. Ketika pulang, Ghani tidak antusias untuk meyambut, seperti cuek. Kami coba merayu lagi supaya menghabiskan susunya.....GAGAL.
4. Komunikasi. Saat sampai di rumah kami membersihkan baju Ghani yang sudah tidak cukup dan mencari guritno dan korset yang sudah tidak dipakai untuk dipinjamkan ke saudara. Sambil bersih kamu ajak Ghani berparsipasi. Dengan riang dia ikut menata baju ke dus2, dengan riang pula dia ngobrol dengan kami. Begitu riangnya, ketika dia haus, akhirnya mau minum susu.
Pelajaran penting buat kami semua, harus pandai mencari jalan untuk mendidik anak. Ghani ternyata tipe "Stronghold" jika sudah iya artinya iya jika tidak ya tidak. Untuk itu menyertakan parsipasi anak, komunikasi dan memberikan argumen yang lebih masuk akan ternyata lebih cocok. Anak tipe seperti ini (mungkin keras kepala) tapi menurut kami ini tipe anak yang punya pendirian kuat. Tinggal bagaimana kami sebagai orang tua mengisi pendirian si anak. Ghani lebih cocok diajak ngobrol untuk berargumen untuk meluluhkan pendapatnya. Cubit atau ancaman tidak berhasil pada anak tipe ini. Anyway thanks God u give this blessing son.
Saat tidur malam tiba, saya meminta ma'af karena mencubit dan marah kepada Ghani. Ogh God ternyata dia ingat semuanya dengan mengatakan "Abah marah Ghani tidak minum susu" dengan wajah sedih pula. Duuhhh sedih banget.
Komunikasi dan Partisipasi kuncinya.
Apa yang kami lakukan supaya ghani makan/minum susu:
1. Memarahi. Sepintas ini jalan terbaik dengan memberikan perhatian yang keras kepada anak, misalnya dengan memukul dengan pelan kakinya atau sekedar mencubit. Walaupun tidak sakit secara fisik, namun anak merasa sedang ditekan untuk melakukan sesuatu.....GAGAL.
2. Tidak memberikan hadiah. Kami sering kali merangsang sikap bersaing dengan memberikan applause ketika Ghani berhasil melakukan sesuatu misalnya dengan tepuk tangan, berkata hebat bahkan memberikan sesuatu yang membuat anak senang. Cara ini berhasil untuk merangsang kreatifitas. Ketika kami coba dengan mengancam Ghani tidak akan diajak jalan2 ke Mall, dengan sederhana dijawab "Ghani di rumah saja". Biasanya ketika sabtu minggu, Ghani sudah merengek minta jalan2 ke Mall......GAGAL.
3. Menjalankan ancaman. Malam itu kami akhirnya jalan2 hanya membeli martabak tanpa Ghani. Ketika pulang, Ghani tidak antusias untuk meyambut, seperti cuek. Kami coba merayu lagi supaya menghabiskan susunya.....GAGAL.
4. Komunikasi. Saat sampai di rumah kami membersihkan baju Ghani yang sudah tidak cukup dan mencari guritno dan korset yang sudah tidak dipakai untuk dipinjamkan ke saudara. Sambil bersih kamu ajak Ghani berparsipasi. Dengan riang dia ikut menata baju ke dus2, dengan riang pula dia ngobrol dengan kami. Begitu riangnya, ketika dia haus, akhirnya mau minum susu.
Pelajaran penting buat kami semua, harus pandai mencari jalan untuk mendidik anak. Ghani ternyata tipe "Stronghold" jika sudah iya artinya iya jika tidak ya tidak. Untuk itu menyertakan parsipasi anak, komunikasi dan memberikan argumen yang lebih masuk akan ternyata lebih cocok. Anak tipe seperti ini (mungkin keras kepala) tapi menurut kami ini tipe anak yang punya pendirian kuat. Tinggal bagaimana kami sebagai orang tua mengisi pendirian si anak. Ghani lebih cocok diajak ngobrol untuk berargumen untuk meluluhkan pendapatnya. Cubit atau ancaman tidak berhasil pada anak tipe ini. Anyway thanks God u give this blessing son.
Saat tidur malam tiba, saya meminta ma'af karena mencubit dan marah kepada Ghani. Ogh God ternyata dia ingat semuanya dengan mengatakan "Abah marah Ghani tidak minum susu" dengan wajah sedih pula. Duuhhh sedih banget.
Komunikasi dan Partisipasi kuncinya.